Senin, 25 Maret 2019

Sukses Beternak Kambing hingga Omset Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Hewan Kambing merupakan salah satu Hewan pemakan rumput. Daging Hewan Kambing disukai banyak orang karena rasanya yang enak, dan bercita rasa khas. Daging kambing dapat diolah menjadi berbagai macam olahan masakan yang enak nan lezat. Konsumsi daging kambing di tanah air Indonesia sangat tinggi dan setiap tahun meningkat, apalagi pada saat acara ibadah keagamaan Islam seperti Aqiqah di Anjurkan Menyembelih hewan Kambing Jantan dan Idul Adha dimana juga di Sunnahkan menyembelih hewan kurban seperti kambing.

Pada waktu menjelang Aqiqah dan Idul Adha para peternak kambing akan meraup keuntungan yang sangat besar. Begitupula para penampung. Banyak orang akan membeli kambing untuk keperluan tersebut. Adapun daging kambing bisa dijadikan rendang, sate kambing, sayur kambing dan lain-lain yang biasa tersaji di dalam rumah makan atau restoran. Pendek kata, prospek usaha ternak kambing sangat menjanjikan. Namun data dari lapangan, sedikit pelaku usaha yang mau terjun ke bisnis ini lantaran proses penjualan yang lama, dicap pekerjaan rendahan dan kotor.

Bisnis atau usaha ternak kambing biasanya dijalankan di daerah pedesaan sebagai usaha sampingan keluarga secara tradisional. Usaha ternak kambing bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.

Demikianlah tulisan yang mengulas tentang peluang usaha ternak Kambing ini. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi para pembaca. Segera action! Selamat berwirausaha!!Salam Sukses!!

Minggu, 08 Januari 2012

Kambing Kacang Adalah Ras Kambing Unggul

habitat kambingGambar Kambing Kacang di Kandang

ensiklopedia kambingTernak Kambing Kacang


Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter.

Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.

Jumat, 30 Desember 2011

Model Kandang Kambing Yang Baik

Desain Kandang Kambing Etawa yang Baik dan Benar

Desain kandang kambing etawa yang disarankan oleh kami adalah model panggung. Model ini disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik. Beberapa aspek dan komponen penting dalam pembuatan kandang model panggung:

a. Bahan baku kandang
Kayu keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang baik dan murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras. Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam penyambungannya.

Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.

b. Ukuran kandang
Ukuran dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar/sekat dimana tiap kamar dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model baterai. Untuk kamar betina berukuran 125 cm x 100 cm. Untuk kamar pejantan berukuran 125 cm x 150 cm. Bentuk kamar pejantan yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif.

Pagar tiap kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm.

Membuat Kandang KambingGambar Model Kandang Kambing Panggung

c. Lantai kandang
Lantai kandang dibuat berkisi-kisi dengan jarak antar kisi 1-1,5 cm. Tujuan lantai kandang dibuat berkisi –kisi agar kotoran dan air kencing kambing etawa dapat langsung jatuh ke bawah. Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau bambu. Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang cukup datar dan rata.

Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena air (kencing), maka bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat lantai kandang kambing etawa.

d. Dinding kandang
Dinding kandang sebaiknya dibuat agak rapat, tetapi masih menyisakan celah pada bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan menjaga sirkulasi udara. Bagian bawah dinding kandang hendaknya dibuat celah beberapa cm dari lantai kandang. Tujuan celah ini untuk memudahkan membersihkan dari daun atau batang yang mungkin tersangkut dalam kandang.

e. Atap kandang
Untuk daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada asbes.

f. Tempat Pakan
Tinggi dasar tempat pakan atau palungan adalah sekitar 25 cm dari lantai kandang. Tinggi dalam palungan adalah 50 cm. Palungan berbentuk trapesium dengan mulut yang lebih lebar terletak diatas. Lebar bagian atas adalah 30 cm sedangkan bagian bawah adalah 25 cm.

Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang. Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).






Grab The Bookmarketer For Your Site

Sabtu, 01 Oktober 2011

Usaha Penggemukan Kambing Ternak Jawa Untuk Hari Raya Kurban

cara beternak kambing etawaCara Usaha Ternak Kambing Yang Baik

Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bisnis peternakan dan pertanian. Ini adalah peluang bagi kita yang tertarik di bisnis peternakan, karena kita memiliki banyak tenaga ahli di desa-desa yang dapat kita manfaatkan dengan mengajak mereka bekerja sama dengan kita sebagai sebagai pekerja dan penyedia lahan. Sebagaimana yang di lakukan sebagaian warga di Desa Wringinagung Jombang Jember, salah satunya adalah Ahmad Mutawafin sebagai pembina kelompok ternak di desa tersebut. Dengan demikian kita sebagai pengusaha diuntungkan dengan pengiritan modal lahan. Begitu pula para pekerja yang merupakan penduduk desa yang ahli dalam peternakan kambing tapi tidak memiliki modal diuntungkan oleh kita para pengusaha yang menyediakan modal untuk mereka dalam bentuk kerja sama, sehingga pihak pengusaha dan peternak sama-sama diuntungkan.

cara ternak domba garutUsaha Ternak Kambing sangat Prospek 

Langkah-langkah yang dibutuhkan, Mulailah usaha ternak kambing Persiapan Kurban Hari Raya Iedul Ad’ha ini yaitu 5 bulan sebelum Iedul Ad’ha tersebut. Sebulan pertama untuk menyiapkan kandang-kandang dan pembelian kambing umur 10 bulan untuk digemukan, sehingga pada saat hari raya tiba kambing tadi sudah berumur lebih dari setahun dan siap dijual untuk kurban. karena salah satu syarat kambing untuk kurban adalah berumur lebih dari setahun. sebaiknya anda membaca juga syarat-syarat dari kambing kurban seperti tidak cacat, tidak sakit, dalam keadaan sehat, dan lain-lain.

Usaha ini dapat kita mulai dengan mencari lokasi yang baik untuk memelihara kambing. Daerah yang ideal adalah yang sepi jauh dari keramaian, tapi mempunyai fasilitas jalur transport untuk mobil, tidak jauh dari daerah tempat tanaman pakan buat ternak. Daerah demikian hanya ada di desa-desa.

Setelah menemukan daerah yang cocok untuk peternakan kambing, carilah penduduk desa daerah tadi yang memiliki lahan yang diinginkan untuk diajak kerja sama dengan menjadikan mereka sebagai peternak dengan perjanjian bagi hasil sehingga dapat mengirit modal lahan atau dengan system gaji. Biasanya orang-orang desa lebih suka system gaji, sebab dengan system gaji mereka menerima hasil kerjanya setiap bulan. walaupun system bagi untung hasilnya lebih besar namun karena hasil dibagikan pada saat panen mereka akan merasa itu terlalu lama jadi mereka akan lebih suka menerima gaji. Begitu pula dengan pemilik lahan, mereka akan lebih suka dengan system sewa daripada system bagi hasil. Ini juga disebabkan oleh minimnya jiwa ataupun ilmu bisnis mereka sehingga mereka lebih suka menjadi pekerja daripada menjadi partner kerja.

Setelah sepakat dengan pemilik lahan dengan harga sewa yang diinginkan, mulailah mencari kambing yang akan digemukkan ke peternak-peternak rumahan ataupun ke pasar-pasar hewan. Tapi kambing-kambimg tadi jangan langsung dibeli. Setelah memeriksa dan menemui kambing yang cocok (sehat, bagus, berumur 10 bulan, harga sesuai) dikasi tanda dan uang muka saja dulu sebagai tanda jadi sisanya dibayar saat pengambilan sebulan kemudian saat kandang dan pekerja sudah disiapkan. Ini bertujuan agar tidak tergesa-gesa dalam membeli kambing yang akan digemukkan. dengan tidak tergesa-gesa akan didapatkan kambing yang baik sesuai yang diinginkan dengan harga yang murah juga sebab kita punya banyak waktu untuk menego harga.

Pilihlah jenis kambing jawa randu! Sebenarnya jenis kambing kibas juga bisa, hanya saja akan lebih repot dalam pemeliharaannya. Sebab harus rajin mencukur bulu-bulunya, sementara kambing jawa hanya butuh perawatan kebersihan kandang dan makanan saja sehingga lebih praktis.

Buatlah kandang dengan ukuran 6 x 6 meter untuk kapasitas 20 ekor kambing per kandang, kandang di sekat per kamar per seekor kambing dengan ukuran 150cm x 60cm, dengan tujuan agar tidak terjadi perkelahian yang dapat mencedrai. Maka dibutuhkan 5 unit kandang untuk 100 ekor kambing. Penargetan 100 ekor kambing bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang layak, karena semakin banyak jumlah kambing yang digemukkan makin banyak pula keuntungan yang dihasilkan. Tapi tergantung dari besarnya modal yang dimiliki. (Di sini akan dibahas penggemukan 100 ekor kambing sebagai barometer akan dihitung per kandang yaitu untuk 20 ekor kambing). Kandang tadi menghadap ke timur atau ke barat agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup supaya tidak lembab.

Buatlah rumah semi permanen untuk dijadikan basecamp dan gudang tempat menyimpan peralatan, sumur bor untuk kebutuhan air dan buatlah pagar pembatas wilayah peternakan agar keamanan terjamin.

Carilah dua orang pekerja yang akan bertugas sebagai peternak dan pencari pakan yang rajin dan memiliki pengalaman beternak dan siapkanlah peralatan mereka seperti cangkul, sekop, arit, sepatu but, dll.

Buatlah perjanjian jika mereka bekerja tidak rajin atau melakukan kesalahan mereka akan diberi peringatan 1, 2, dan ketiga kalinya dipecat. Jika mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan kambing mati, mereka harus bertanggung jawab dengan ganti rugi dengan pemotongan gaji sesuai harga kambing yang mati.

Setelah semua langkah tadi selesai dilaksanakan dan para peternak mulai bekerja, mulailah menyebarkan pamflet ke masjid-masjid atau membuat iklan di website-website yang menyediakan iklan gratis, dan lain-lain, untuk mempermudah penjualan nantinya.

Mengontrol setiap hari para pekerja dan hewan ternak agar didapatkan hasil yang maksimal dan menangani langsung jika terjadi masalah. Setiap pekerja bertanggung jawab atas 50 ekor kambing. sebelum pekerja-pekerja tadi berangkat mencari pangan ke hutan mereka harus membersihkan kotoran ternak untuk dimasukkan ke dalam karung-karung. Kemudian memberi makan ternak dengan sisa pakan kemarin. Para pekerja pergi mencari pakan dua kali sehari, yaitu : 1- Pada waktu pagi setelah membersihkan kandang dan kembali membawa pakan ternak (dedaunan dan rerumputan) siangnya pada waktu makan siang, pakan tadi ditaruh dulu tidak langsung diberikan kepada ternak. Setelah itu biarkan mereka pulang istirahat dan makan siang ke rumah masing-masing selama satu jam. setelah mereka (pekerja) balik dari istirahat barulah pakan tadi diberikan ke ternak untuk dimakan, ini bertujuan agar pakan tadi layu terlebih dahulu. Jika pakan diberikan ke ternak dalam keadaan segar akan mengakibatkan perut ternak kembung karena masih banyaknya kadar gas pada pakan tadi.

2- Setelah memberi makan ternak para pekerja berangkat lagi mencari pakan dan kembali membawa pakan pada sore harinya. Pakan ditaruh dulu kemudian mereka (para pekerja) istirahat solat Asar selama setengah jam, setelah itu memberi makan hewan ternak. sisakan secukupnya pakan untuk diberikan keesokan pagi hari setelah membersihkan kotoran ternak sebelum berangkat lagi mencari pakan.

Mengikuti organisasi ternak setempat agar mendapatkan informasi-informasi yang bermanfaat buat usaha ternak ini. Biasanya dengan mengikuti organisasi peternak kita mendapatkan informasi bantuan dari pemerintah berupa pelayanan kesehatan ternak geratis. Mengikuti organisasi peternak juga dapat mempermudah informasi pemasaran.

Menjaga agar kandang tetap bersih dan kering agar tidak ada parasit-parasit yang dapat hidup di udara lembab dan basah. Ini untuk menghindari penyakit kulit yang biasa diderita kambing ternak.

Agar mendapat keuntungan yang layak maka dibutuhkan minimal 100 ekor kambing untuk digemukkan, sebab keuntungan diterima setahun sekali. Perhitungannya adalah per seekor kambing akan didapatkan keuntungan Rp550.000,- jadi jika 100 ekor kambing keuntungannya berjumlah Rp55.000.000,-. Artinya dengan 100 ekor kambing perbulan dapat dihasilkan keuntungan Rp4.580.000,-(55jt : 12). Semakin banyak jumlah kambingnya maka semakin banyak keuntungan yang dihasilkan. Tentunya semakin banyak pula modal yang dibutuhkan. Penentuan jumlah kambing minimal 100 ekor diperhitungkan agar bisa didapat keuntungan Rp4.580.000,- per bulan supaya keuntungan tersebut dapat layak membiayai kebutuhan hidup yang semakin mahal. Sehingga bisa focus dalam usaha ini selama menunggu hari raya tahun berikutnya. Tapi perhitungan keuntungan Rp4,5juta per bulan tersebut hanya sebagai biaya untuk pemeliharaan kambing selanjutnya selama setahun kedepan.






Grab The Bookmarketer For Your Site

Rabu, 28 September 2011

Desa Wringinagung Jombang Jember merupakan Sentra Peternakan Kambing

Berdasarkan uji laboratorium terhadap sejumlah sampel di sentraBeternak Domba Waringin dan Kambing

Desa Wringinagung merupakan salah satu Desa di Kecamatan Jombang yang ada di Kabupaten Jember, saat ini menjadi salah satu Desa yang cukup berkembang dan memiliki potensi untuk pengembangan peternakan, terutama ternak Kambing. Pengembangan ternak kambing di Desa Wringinagung ini sudah berlangsung sejak tiga Bulan terakhir oleh kelompok ternak yang ada di Desa Wringinagung, dan saat ini mengalami perkembangan yang cukup berarti.

Awalnya beternak kambing ini hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Namun setelah dirasakan hasil dan manfaatnya, maka pengembangan ternak kambing di daerah tersebut terus menyebar dan dilakukan oleh hampir setiap warga Desa Wringinagung. Kemudian pada suatu hari terbentuklah kelompok ternak yang di prakarsai oleh Ahmad Mutawafin (salah Satu warga Wringinagung), dimana bantuannya berasal dari donatur dari Surabaya dengan difasilitasi oleh pemerintah Desa.

Kampoeng Sentra TernakKambing Dipasok Dari Beberapa Daerah

Kegiatan beternak yang dikembangkan ternyata turut membantu mempercepat proses konservasi lahan dengan upaya penanaman tanaman pelindung kopi yang bermanfaat juga untuk makanan ternak serta pengembangan setrip rumput pada lahan miring untuk mengurangi kecepatan aliran air permukaan, sehingga humus yang terbawa arus air dapat tertahan oleh setrip rumput tersebut.






Grab The Bookmarketer For Your Site
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...